July 06, 2009

Teh Baik Untuk Perkembangan Otak

Secangkir teh diyakini baik untuk otak karena dianggap mampu memperlambat kerusakan sel dan menjaga daya ingat tetap tajam di usia tua.

Penelitian yang dilakukan selama empat tahun oleh para ilmuwan di Singapura itu menambah panjang daftar manfaat teh.

Setiap jenis teh akan menghasilkan manfaat yang sama, kata Professor Ng Tze Pin dari Departemen Obat Untuk Kesehatan Jiwa Universitas Nasional Singapura kepada The Sunday Times.

"Teh itu murah, tidak beracun dan selalu dikonsumsi masyarakat luas," kata Ng.

Para ilmuwan universitas itu menemukan catechin, senyawa alami teh, yang melindungi sel-sel otak dari pembentukan protein yang merusak selama bertahun-tahun, yang menjaga kemampuan kognitif otak.

Kafein dalam teh, berbeda dengan yang terdapat dalam kopi, mengandung protein alami theanine yang melawan efek samping dari kafein seperti peningkatan tekanan darah, sakit kepala dan kelelahan, menurut para ilmuwan.

Kerusakan sel otak, disebabkan oleh kombinasi hilangnya sel saraf, pengaruh gen, stroke ringan, dan peningkatan kadar protein yang merusak, terkadang menggiring penderita pada dementia (penyakit gangguan fungsi kognitif akibat kerusakan di otak karena faktor usia atau penyakit serius lainnya), menurut laporan itu.

Tim ilmuwan itu mempelajari kebiasaan minum teh dari 2.501 orang China berusia 55 tahun ke atas dari September 2003 hingga Desember 2005.

Kesehatan pasien, jangka waktu pengamatan, bahasa yang digunakan dan kemampuan spatial para responden diamati. Kebiasaan minum teh mereka juga dimonitor.

Sekitar 38 persen tidak minum teh. Dua puluh sembilan persen minum hanya satu jenis teh dan sisanya minum aneka jenis teh.

Dua pertiga dari para peminum teh menjaga nilainya dalam tes daya ingat dua tahun kemudian. Di antara para bukan peminum teh, 35 persen terlihat mengalami penurunan nilai rata-rata dua poin, yang menunjukkan data penurunan kognitif.

Teh adalah faktor istimewa yang menjaga sel otak tetap sehat. Namun, hal itu tidak dapat tercipta hanya dengan minum teh.

"Itu masih memerlukan sebuah kebiasaan baik seumur hidup serta diet yang seimbang.

dikutip dari inilah.com

July 03, 2009

Tips Menjaga Ginjal Sehat di Usia Muda

Ingin menjaga ginjal sehat di usia muda. Apalagi bagi Anda yang suka bekerja di depan komputer dan duduk dalam jangka waktu lama. Rata-rata mereka melupakan minum air putih.

Untuk itu sediakan 2 gelas air putih dan minumlah tiap jam 1 jam sekali. Tentu saja hindari merokok serta makan-makanan berlemak.

"Selain minum air putih, hindari makan-makanan berlemak dan merokok. Jangan lupa seimbangkan berat badan dengan olah raga yang teratur dan terjadwal. Bila sudah teratur, maka hidup sehat bisa dilakukan," kata ahli ginjal RSU dr Soetomo Surabaya, Prof Dr dr Yogiantoro SpPD kepada detiksurabaya.com, Jumat (3/7/2009).

Prof Yogi, rata-rata orang yang bekerja di depan komputer jarang bergerak. Sehingga tubuhnya melar. Apalagi setiap saat ditemani dengan camilan atau snack di samping mejanya. Bila pria batasi ukuran lingkar perut sampai 90 cm dan wanita 80 cm.

Namun bila seseorang sudah terkena batu batu ginjal (kalsium oksalat) sebaiknya menghindari bayam, coklat, minuman cola, bir, kacang, strawberry, gandum, teh dan kopi.

Makanan yang menyebabkan batu ginjal, juga asam urat, harus pula dihindari, seperti jeroan, kambing, emping mlinjo dan seafood.

dikutip dari http://surabaya.detik.com

April 16, 2009

Menjamin Ibadah Tetap Lancar

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan guna memastikan ibadah selama bulan Ramadan tetap berjalan lancar, tanpa halangan keluhan pegal-pegal, nyeri, kram, maupun kesemutan.

Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan:

1. Pastikan Anda memaksimalkan waktu istirahat
Selama bulan Ramadan, secara alami jam istirahat akan terpotong, terutama di malam hari. Karena itu, tingkatkan kualitas istirahat dengan tetap menjadwalkan olahraga ringan agar tubuh cukup mendapatkan pasokan oksigen, sekaligus membantu kualitas tidur Anda jadi lebih baik.

2. Maksimalkan pilihan menu makan sehat seimbang
Terutama saat berbuka dan sahur, makanlah dengan pola gizi seimbang. Termasuk mengasup beragam sumber pangan kaya vitamin B1, B6, B12, yang terdapat dalam padi-padian (beras merah, gandum), sayur berdaun hijau, dan kacang-kacangan (kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai, dll.

Adapun vitamin B banyak terdapat pada hati ayam-sapi, telur, ragi, kacang hijau, kacang kedelai dan hasil olahannya (tempe, tahu, susu kedelai), termasuk sereal dan roti.

3. Luangkan waktu beberapa saat untuk rileksasi
Usahakan kaki dan tangan lurus (santai dan rileks) beberapa saat. Terlebih jika Anda yang merasa terlalu lama berdiri atau duduk.

4. Cerdik mengelola kondisi
• Bagi Anda yang memiliki keluhan, saat salat tarawih maupun sunah, manfaatkan waktu seefektif mungkin untuk beritirahat (bisa saat kotbah atau jeda waktu) tanpa harus mengorbankan rukun salat.
• Saat berdoa atau berzikir, sebaiknya ambil posisi yang nyaman.
• Hindari menumpukan beban (berat tubuh) pada bagian tubuh tertentu, seperti kaki, dalam waktu yang terlalu lama (tidak lebih dari 30 menit).
• Sesekali biarkan kaki dan tangan lurus dan rileks guna mengurangi rasa pegal dan kemungkinan mati rasa.
• Jika membaca Alquran, bagi Anda yang memiliki keluhan, sebaiknya baca sambil duduk di atas kursi agar tulang belakang tidak terlalu lama membungkuk. Atau usahakan di tempat yang nyaman bagi tubuh Anda.
• Bagi Anda yang memiliki keluhan nyeri, pegal-pegal, kesemutan, maupun kram, sebagai pertolongan pertama, Anda dapat mengonsumsi analgesik (ibuprofen) ditambah vitamin B1, B6, B12. Namun, bila keluhan tidak berkurang dalam waktu dua minggu, sebaiknya konsultasikan ke dokter ahli untuk mendapatkan saran yang tepat.

Perhatikan Juga Saat Bepergian

Selain ragam ibadah untuk mengisi bulan Ramadan, sebagian dari Anda mungkin juga berencana pergi ke luar kota menggunakan motor maupun mobil. Menjelang, saat, maupun sesudah Lebaran, beragam rencana silaturahmi tentu sudah terjadwal.

Agar semua berjalan lancar tanpa keluhan pegal-pegal, nyeri maupun kram, perhatikan beberapa hal berikut ini.

Bagi pengendara motor:
a. Jika Anda menggunakan motor, alangkah bijak bila mempersiapkan fisik dengan baik.
b. Selain meluangkan waktu cukup untuk berolahraga, tak ada salahnya Anda melakukan peregangan maupun rileksasi jika sudah menempuh perjalanan di atas motor selama minimal 30 menit atau setengah jam.
c. Istirahatlah segara jika letih sudah mulai mendera ditandai dengan munculnya rasa kaku dan pegal pada jari-jari tangan, persendian, maupun lutut, susah berkonsentrasi dalam mengendalikan motor, serta mata pegal dan mengantuk.
d. Nyeri dan pegal adalah keluhan yang sering dialami pengendara motor, terutama di jari maupun tangan, karena terlalu sering menekan kopling maupun rem tangan. Berikutnya rasa pegal dan nyeri di bagian belakang leher. Karena itu, lakukan rileksasi secukupnya dengan menggerakkan leher ke kanan atau ke kiri atau memutarnya searah jarum jam secara perlahan.

Bagi pengendara mobil:
a. Bagi pengemudi mobil, keluhan yang dirasakan hampir sama. Namun, biasanya rasa pegal, nyeri, kram menyerang bagian tubuh bawah, seperti kaki, karena terlalu sering menginjak pedal kopling, terlebih jika lalu lintas macet. Begitu juga bagian belakang leher dan punggung karena terlalu lama duduk maupun mengemudi.
b. Hindari sering menggelengkan leher maupun menekuk jari-jari tangan hingga berbunyi di kala merasa lelah dan pegal-pegal. Langkah ini justru dapat merusak jaringan saraf dan membuat saraf leher jadi kaku.
c. Solusi terbaik dan murah adalah memanfaatkan waktu istirahat secara efektif. Selain itu, jangan lupa jaga asupan makan.

Jika Terlanjur Bermasalah

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan jika Anda bermasalah dengan keluhan nyeri, pegal, kesemutan, maupun kram, di antaranya:

1. Segera lakukan konsultasi jika selama dua bulan gangguan itu tidak berkurang atau menunjukkan perbaikan.

2. Hindari mengambil tindakan sendiri seperti memijat atau memberikan terapi yang Anda sendiri belum yakin, sebelum berkonsultasi dengan ahlinya.

3. Diagnosis klinis yang sistematis merupakan sisi paling penting dalam mendiagnosis nyeri. Bila sudah diketahui penyakitnya, pengobatan pun segera dilakukan. Pengobatan paling ringan adalah facet block (memblokade) bagian yang sakit, yaitu dengan suplementasi vitamin neurotropik ditambah obat analgesik-antiinflamasi dan pelemas otot (muscle relaxant).

4. Pengobatan sedapat mungkin dilakukan tanpa operasi. Ini untuk menghindari kegagalan yang sejauh ini masih menjadi masalah.

5. Meski sedang menjalankan ibadah puasa, olahraga ringan sebaiknya tetap dilakukan guna mempertahankan kebugaran dan kesehatan tubuh. Pilih yang sesuai kemampuan dan kondisi kesehatan, seperti jalan kaki, berenang, atau senam. Selain itu, pastikan mengonsumsi makanan bergizi serta menjalani pola hidup sehat.

August 18, 2008

Beautiful Weight Gain During Pregnancy

Doctors say that that number one reason why pregnant women should gain weight is to support the nutritional needs of the growing fetus inside her. Since food intake is the number one source of all nutrition in the body, pregnant women should keep on eating especially during the first few months of pregnancy to provide al the nutrients needed by the baby.

Aside from supplying all the nutritional needs of the fetus, weight gain also indicates that the mother is healthy enough to carry on with the pregnancy.

Women who have babies in their wombs cannot be blamed for worrying too much over pregnancy weight gain because the society largely contributes to this thinking. In fact, with all the commercialization and hype on weight loss, women even if those who are pregnant are tempted to cut down on their weight so the people in the society won't ridicule them.

Today, some studies show that more and more pregnant women are trying to regulate their food intake. They do this because they don't want to be fat without thinking that it could severely affect the condition of the baby inside the womb.

Experts say that pregnant women regardless of their condition should always stay healthy throughout the duration of pregnancy. Being healthy does not only entails having a positive outlook in life but also good eating habits to supply the nutrients needed both by the mother and the baby. Experts agree that the weight of the woman before the pregnancy does not matter once the first trimester rushes in. It means that no matte how light or heavy you are, you still need to gain weight when you are pregnant.

Medical findings prove that women who are overweight during pregnancy still need to gain weight with at least 20 pounds. Women who are underweight are advised to gain more, ranging from 20-40. These figures are ideal for women who are having single babies.

For those who are expecting two or more, they need to gain much more weight in order to provide the needs of the growing babies.

Pregnancy weight gain is very important for this special period in time because it will benefit the baby a lot. Aside from providing him or her nutrients needed through the foods that you eat, it also ensures their overall health once they come out in this world. Studies show that pregnant women who did not gain weight during conceiving are mothers to small and sickly babies.

For pregnant women to gain weight the healthy way, they should stick to the recommended number of calorie-intake which is 400 to 500 daily.

They should also be mindful about what they eat and how often they eat. During the early stages of pregnancy, pregnant women are allowed to eat almost anything they want to. But, as the pregnancy progresses, some foods are prohibited for pregnant women because these contain ingredients which can be harmful to the baby such as caffeine in coffee and in other drinks, alcohol and beverages with alcohol content, as well as cigarette smoking because it may cause mental problems to the baby.

Aside from eating healthy foods, pregnancy weight gain can also be achieved by performing a list of exercise regularly to keep the muscles fit and firm.

 
template by suckmylolly.com flower brushes by gvalkyrie.deviantart.com